“MENU MAKANAN SEHAT UNTUK LANSIA”
DAVID SAPUTRA
NIM: 14111904
DOSEN PEMBIMBING:
Ns.NOVA FRIDALNI, S.Kep.M.Biomed
PRODI D III KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN AJARAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena, atas berkat rahmat dan
karuniaNyalah.Makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas pada semester
III, di tahun ajaran 2015, dengan judul “MENU MAKANAN SEHAT UNTUK
LANSIA”.
Dalam penyelesaian makalah ini , penulis banyak mengalami
kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang.
Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai sumberyang telah memberi pengetahuan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
ini.
Penulis sadar, sebagai seorang
mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Padang,24, november, 2015
DAVID SAPUTRA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Menjadi manula
secara alami akan dialami oleh setiap orang. Prosesnya tidak dapat dihindari,
dicegah atau ditolak, kecuali lagi mereka yang ditakdirkan meninggal pada usia
muda. Kekuatan fisik dan daya tahan tubuh pada manula telah menurun, serta
mekanisme kerja organ mulai terganggu.
Dinegara maju
tergolong manula adalah orang yang berumur 51 tahun atau lebih. Sedangkan di
indonesia, menurut Widya Karya Pangan dan Gizi (1988) yang digolongkan manula
adalah mereka yang berumur diatas 60 tahun. dalam cakupan yang lebih luas.
Masalah gizi
yang dihadapi manula berkaitan erat dengan menurunnya aktivitas fisologis
tubuhnya. Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk kondisi manula
yang secara alami memang sudah menurun. Dibandingkan dengan usia dewasa,
kebutuhan gizi manula umumnya lebih rendah karena adanya penurunan metabolisme
basal dan kemunduran lain seperti diuraikan diatas.
2.
Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksudkan dengan menu makanan sehat lansia?
2. Komposisi apa saja yang ada dalam makanan lansia?
3. Makanan sehat yang dikonsumsi lansia dalam sehari?
BAB II
PEMBAHASAN
MENU MAKANAN
SEHAT BAGI MANULA/LANSIA
Menjadi manula secara alami akan
dialami oleh setiap orang. Prosesnya tidak dapat dihindari, dicegah atau
ditolak, kecuali lagi mereka yang ditakdirkan meninggal pada usia muda.
Kekuatan fisik dan daya tahan tubuh pada manula telah menurun, serta mekanisme
kerja organ mulai terganggu.
Kemunduran tersebut disebab kan oleh
perubahan yang secara alami terjadi pada manula, antara lain:
1.
Besar otot berkurang, karena jumlah dan besar srabut otot berkurang
2.
Metabolisme basal menurun
3.
Kemampuan bernafas menurun karena elastisitas paru paru berkurang
4.
Kepadatan tulang menurun karena berkurangnya mineral, sehingga
lebih mudah cedera
5.
Sistem kekebalan tubuh menurun hingga peka terhadap penyakit dan
alergi
6.
Sistem pencernaan terganggu yang disebabkan antara lain oleh
tanggalnya gigi, kemampuan mencerna dan menyerap zat gizi kurang efisien dan
gerakan peristaltik usus menurun
7.
Indera pengecap dan pembau sudah kurang sensitif (kurang peka) yang
menyebabkan selera makan menurun
Dinegara maju tergolong manula
adalah orang yang berumur 51 tahun atau lebih. Sedangkan di indonesia, menurut
Widya Karya Pangan dan Gizi (1988) yang digolongkan manula adalah mereka yang
berumur diatas 60 tahun. dalam cakupan yang lebih luas, WHO menggunakn patokan
pembagian umur usia lanjut sebagai berikut:
1.
Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45-59 tahun
2.
Usia lanjut (elderly)usia 60-74 tahun
3.
Tua (old) usia 75-90 tahun
4.
Sangat tua (very old) diatas usia 90 tahun
1.
Kebutuhan gizi manula
Masalah gizi
yang dihadapi manula berkaitan erat dengan menurunnya aktivitas fisologis
tubuhnya. Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk kondisi manula
yang secara alami memang sudah menurun. Dibandingkan dengan usia dewasa,
kebutuhan gizi manula umumnya lebih rendah karena adanya penurunan metabolisme
basal dan kemunduran lain seperti diuraikan diatas.
a.
Kalori
Hasil hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan metabolisme
basal pada orang-orang berusia lanjut menurun sekitar 15-20%. Hal ini terutama
disebabkan berkurangnya massa otot. Disamping itu, aktivitas (kerja, olahraga)
yang dilakukan oleh lanjut usia umumnya menurun.
Kalori (energi) diperoleh dari lemak, karbohidrat dan protein
masing-masing memberikan 9,4 dan 4 kal (kilo-kalori) per gramnya. Bagi manula
komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 20% berasal dari lemak
dan sisanya dari karbohidrat.
Kebutuhan energi tiap orang berbeda-beda tergantung ukuran tubuh
dan aktivitasnya. Umumnya orang dewasa membutuhkan sekitar 1000-2700 kal per
harinya. Sedangkan untuk manula membutuhkan energinya yaitu 1960 kal untuk
laki-laki dan 1700 kal untuk manula wanita. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi
berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan berupa lemak, sehingga akan
timbul kegenukan (obesitas), yang akan mempercepat timbulnya penyakit
degeneratif, sebaliknya bila terlau sedikit, maka cadangan energi tubuh akan
digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.
b.
Protein
Kebutuhan
protein bagi orang dewasa rata-rata ditetapkan sebesar 0,8 gram per kg berat
badan per hari, dengan syarat nilai gizi proteinnya setara dengan telur.
Umumnya bagi protein yang nilai gizinya lebih rendah dari telur, diperlukan
jumlah yang lebih banyak. Untuk lebih aman, secara umum kebutuhan protein bagi
orang dewasa per hari adalah 1 gram per kg berat badan.
Pada orang yang
berusia lanjut, massa ototnya berkurang, sehingga total protein tubuhnya juga
berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang,
bahkan harus lebih tinggi dibanding orang dewasa. Hal ini disebabkan pada orang
tua efisiesi penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang
(disebabka pencernaan dan penyerapannya kurang efisien). Disamping itu, adanya
stress (tekanan batin), penyakit infeksi, patah tulang dll penyalit, akna
meningkatkan kebutuhan protein bag manula. Beberapa penelitian
merekomendasikan, untuk manula sebailnya konsumsi proteinnya ditingkatkan
sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein yang baik diantaranya
adalah pangan hewani dan kacang-kacangan.
Konsumsi lemak
yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan.
Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi)
dapat menimbulkan penyakit atheroklorosis (penyumbatan pembuluh darah ke arah
jantung). Juga, dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak
tidak jenuh (PUFA=poly unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber asam
lemak tidak jenuh baik, sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam lemak
jenuh.
d.
Karbohidrat dan serat
makanan
Salah satu masalah yang banyak diderita para manua
sembelit atau konstipasi (susah BAB) dan terbentuknya bejolan-benjolan pada
usus. Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut.
Sumbers erat yang baik bagi manua adalah sayuran, buah-buahan segar dan
biji-bijian utuh. Manula tida dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen serat
(yang dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu
banyak, yang dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat
sehingga tidak dpat diserap tubuh.
Dianjurkan para manula mengurangi konsumsi gula-gula
sederhana (gula pasir, sirup) dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat yang berasal dari biji-bijian dan kacang-kacangan utuh selain
berfungsi sebagai sumber energi, juga sebagai sumber serat.
Banyak manula yang mengalami diare jika mengkonsumsi susu.
Hal ini disebabkan dalam ususnya tidak terkandung enzim pencerna (laktosa),
sehingga laktosa dicerna oleh mikroba usus besar dan menimbulkan diare.
Produk-produk susu yang sudah difermentasi, misalnya yogurt dan keju tidak
dapat menimbulkan diare, karena sebagian besar laktosanya telah digunakan
mikroba dalam proses fermentasi. Disamping sebagai sumber karbohidrat (laktosa)
susu juga sangat penting sebagai sumber protein, vitamin dan mineral.
e.
Vitamin dan mineral
Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa umumnya para manula kurang mengkonsumsi vitamin
A, B1,B2, B6, niasan, asam folat, vitamin C,D,E. Umumnya kekuranganini terutama
disebabkan dibatasinya konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran.
Sedangkan masalah kekurangan mineral yang paling banyak diderita manula adalah
kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat
besi yang dapat menyebabkan anemia.
Kebutuhan
vitamin dan mineral bagi manula menjadi penting untuk membantu metabolisme
zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur
sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan
tubuh untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan urine), membantu
pencernaan makanan dan membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal).
Orang dewasa dianjurkan minum sebanyak 2-2,5 liter per hari. Ketentuan ini
berlaku pula pada manula (,imu, lebih dari 6-8 gelas per hari)
2.
Menu harian manula
Para ahli menganjurkan
bahwa untuk manula yang sehat, menu sehari-hari hendaknya:
1.
Tidak berlebihan, tetapi
cukup mengandung zat gizi sesuai denagn persyaratan kebutuhan manula.
2.
Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya
3.
Membatasi konsumsi lemak ang tidak kelihatan (menempel pada bahan
pangan, terutama pangan hewani
4.
Membatasi konsumsi gula, dan minuman yang banyak mengandung gula
5.
Menghindari konsumsi garam yang terlalu banyak, merokok dan minuman
alkohol
6.
Cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat (buah-buahan, sayuran
dan serealia) untuk menghindari sembelit atau konstipasi
7.
Minuman yang cukup
Susunan makanan
sehari-hari untuk manula hendaknya tidak terlalu banyak menyimpang dari
kebiasaan makan, serta disesuaikan dengan keadaan psikologisnya. Pola makan
disesuaikan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan, dan menu makannya dapat
disesuaikan dengan ketersdiaan dan kebiasaan makan tiap daerah.
Menu makanan
manula dalam sehari dapat disusun berdasakan konsep “empat sehat lima sempurna”
atau konsep “gizi seimbang”. Sebagai contoh menu berdasarkan “empat sehat lima
sempurna” terdiri atas:
1.
kelompok makanan pangan pokok (utama) yaitu nasi (1 porsi = 200
gram)
2.
kelompok laukpauk misalnya daging (1 potong = 50 gram) atau tahu (1
potong = 25 gram)
3.
kelompok sayuran misalnya sayur bayam (1 mangkok = 100 gram)
4.
kelompok buah-buahan misalnya pepaya (1 potong = 100 gram)
5.
susu ( 1 gelas = 100 gram)
Pola susunan makanan manula dalam
sehari berdasarkan empat sehat lima sempurna.
Pola susunan makanan manula dalam sehari
kelompok makanan
|
jenis pangan per porsi
|
jumlah porsi per hari
|
|
pria
|
wanita
|
||
bahan pokok
|
nasi (1 prg = 200 gr)
|
3
|
2
|
lauk pauk
|
daging (1 ptg = 50 gr)
|
1,5
|
2
|
tahu (1 ptg = 25 gr)
|
5
|
4
|
|
sayuran
|
bayam (1 mgk = 100 gr)
|
1,5
|
1,5
|
buah
|
pepaya (1 ptg = 100 gr)
|
2
|
2
|
susu
|
skim (1 gls = 100 gr)
|
1
|
1
|
Menu lansia
untuk sehari
waktu makan
|
menu
|
porsi
|
pagi
|
roti-telur
|
1 tangkep
|
susu
|
1 gelas
|
|
selingan
|
papais
|
2 bungkus
|
siang
|
nasi
|
1 piring
|
semur daging
|
1 potong
|
|
pepes tahu
|
1 bungkus
|
|
sayur bayam
|
1 mangkok
|
|
pisang
|
1 buah
|
|
selingan
|
kolak pisang
|
1 mangkok
|
malam
|
mie baso
|
1 mangkok
|
pepaya
|
1 buah
|
CATATAN.
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penempatan kata, mohon saran dan kritikannya untuk perbaikan yang lebih baik. :)
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penempatan kata, mohon saran dan kritikannya untuk perbaikan yang lebih baik. :)
DAFTAR PUSTAKA
Paath, Erna Francin dkk. 2005. Gizi dalam kesehatan. Jakarta:
EGC
Arisman. 2007. Gizi Dalsm Daur Kehidupan. Jakrta: EGC
Pedoman tata laksana gizi usia lanjut untuk tenaga kesehatan. 2003.
Direktorat gizi masyarakat DJBKM. Depkes RI